Profile

Posted by Pelatihan MQ 08.01, under |

Pada tahun 1997 tepatnya tanggal 7 Desember 1997, didirikan lembaga pusat pendidikan dan pelatihan (PUSDIKLAT) Daarut Tauhiid dibawah koordinasi Bpk. Syamsu Darma, Bpk. Wahyu Prihartono dan Bpk. Yudi Herlambang. Sejak itulah Pelatihan Manajemen QOlbu diselenggarakan. Beberapa instansi yang pertama mengikutsertakan karyawannya adalah PT. Telkom Divre III Jawa Barat, PT. Kereta Api Indonesia, bank Indonesia dan Bank Muamalat Indonesia. Sekarang tercatat lebi hdari 200 instansi baik itu lembaga pemeritah, BUMN, swasta dan komunitas masyarakat lainnya menjalin kerjasama untuk mengikuti dan melaksanakan kegiatan Pelatihan Manajemen Qolbu.


Seiring dengan perkembangan organisasi Daarut Tauhiid, tahun demi tahun proses perjalanan organisasi lembaga ini mengalamai naik turun mengikuti arus dan kemajuan waktu sesuai dengan situasi dan kondisi.
Era informasi dan teknologi yang mewarnai abad 21 telah memunculkan pandangan baru tentang arti bekerja. Ada yang lebih luas dari sekedar makna mencari nafkah dan ukuran kecukupan dalam memenuhi kebutuhan keluarga saja. Saat ini orang cenderung mengejar kesempatan untuk bisa memuaskan kebutuhan aktualisasi diri, seklaigus tampil sebagai pemenang dalam persaingan untuk memperoleh yang terbaik.
Sadar tak sadar, entah karena jam terbangnya dalam satu jenis pekerjaan telah segudang, atau seumur-umur hanya mengerjakan yang itu-itu saja, maka kalau kita cermati, salah satu sisi aktivitas menggambarkan bahwa dengan menyerap pengalaman rutinitas, maka segala sesuatu dilaksanakan hanya berdasarkan rumusan “seperti biasanya”. Kondisi ini dapat kita simak pada diri seseorang yang mulai dari cara berkata, berbicara, berjalan, tertawa, berpakaian bahkan cara bekerjanya kelihatan iut-itu saja.
Kepandaian dan kesuksesan seseorang yang profesional sesungguhnya membutuhkan persyaratan mendasar antara lain latar belakang intelektual (tidak hanya dari segi pendidikan formal), tendensi untuk mewujudkan hari ini lebih baik daripada hari kemarin, motivasi, semangat, inisiatif, komitmen, keterlibatan langsung (dengan pekerjaan) dan yang terpenting antusiasme. Paling tidak kita bisa menyerap pengertian bahwa untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas institusi/ lembaga secara berdaya guna dan berhasil guna, diperlukan kekaryaan yang profesional, bertanggungjawab, jujur dan adil melalui pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karir yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja. Masalahnya, secuil bidang persyaratan itulah yang justru sering tak dikantongi atau bahkan lenyap sama sekali, meski seorang staf mengatakan dirinya sebagai profesional. Salah satu kunci sukses seorang profesional adalah menyukai seklaigus menikmati apa yang dikerjakan. Seolah bekerja tabpa bebab, suka tak suka. Bebannya adalah masa depannya, yang harus bisa dinikamti. Nyatanya, kunci sederhana inilah yang juga sering diabaikan, baik oleh mereka yang mempunyai pengalaman kerja cukup lama maupun yang baru akan meniti karir.
VISI DTTC
Menjadi lembaga pelatihan dan pemberdayaan masyarakat yang terpercaya dalam pengembangan SDM yang bening hati

MISI DTTC
1. Mengembangkan pelatihan karakter yang berbasis spiritual
2. Membangun lembaga konsultan SDM yang berakar pada nilai-nilai Manajemen Qolbu
3. Menjadi mitra dalam pemberdayaan masyarakat yang mandiri dan terpadu

Tags


ShoutMix chat widget

Blog Archive

Blog Archive